Lintasgoal.com- Wakil Sekjen Bidang Luar Negeri PSSI, Rudolf Yesayas mengaku pihaknya tidak bertanggungjawab jika pada akhirnya Indonesia mendapat sanksi FIFA.
Karena sampai saat ini, Selasa (20/3/2012), batas akhir yang diberikan FIFA agar PSSI menyelesaikan konflik internal belum juga direalisasikan.
Menurut Rudolf, sejak imbauan FIFA keluar pada 21 Desember 2011 lalu, PSSI sudah melakukan segala upaya rekonsiliasi dengan klub-klub yang bermain di ISL.
"Upaya pendekatan lain juga sudah dilakukan, misalkan mengirim tim ke klub masing-masing seperti saya mendapat tugas ke Papua. Semua saran dari FIFA sudah dilaksanakan. Hasil Kongres yang dianjurkan FIFA juga akan dilaporkan ke FIFA," katanya di kantor PSSI.
"Kewajiban PSSI semua dipenuhi. Kalau misalnya nanti FIFA melihat dan memberikan sanksi kepada Indonesia, itu bukan lagi kesalahan PSSI. Perlu diketahui oleh seluruh penggemar sepak bola di Tanah Air, seluruh anjuran FIFA sudah dilakukan. Kalau Indonesia diberi sanksi, PSSI tidak bertangungjawab," tandasnya.
Ia mengatakan, PSSI tidak bisa berbuat apa-apa agar Indonesia tidak terhindar dari sanksi. PSSI hanya bisa berupaya melakukan semua instruksi FIFA dalam proses penyelesaian masalah sepak bola di Tanah Air.
"Tapi salah Indonesia yang menangani kekisruhan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, FIFA memberikan batas waktu hingga 20 Maret 2012 kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak, masalah Indonesia akan dibahas di Komite Asosiasi FIFA dan Indonesia terancam diberi sanksi oleh FIFA karena tidak bisa menyelesaikan kisruh tersebut.
Seperti diketahui, kini PSSI terdapat dua organisasi setelah keluar hasil Kongres Luar Biasa (KLB) oleh KPSI, dimana La Nyalla Mattalitti dan Rahim Soekasah ditetapkan sebagai ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.
KPSI menganggap, gelaran KLB diselenggarakan karena didukung oleh 2/3 anggota PSSI yang menyatakan mosi tidak percaya kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
0 comments:
Post a Comment