Wenger Ciptakan Bintang untuk Rival

Lintasgoal.com-LONDON, Pemilik saham terbesar kedua di Arsenal, Alisher Usmanov, menilai, Arsene Wenger menciptakan pemain-pemain top hanya untuk meraih sukses bersama pesaing mereka di pentas domestik. Menurutnya, hal itu merupakan konsekuensi kebijakan klub saat ini.

Hal tersebut setidaknya mengacu kepada tiga pemain, yaitu Robin van Persie (29), Samir Nasri (25), dan Ashley Cole (32).

Ashley Cole bermain untuk Arsenal selama enam musim sebelum pindah ke Chelsea pada Agustus 2006. Bersama Chelsea, Cole meraih trofi Premier League 2009-2010 dan Liga Champions 2012.

Untuk Nasri, ia didatangkan Arsenal dari Marseille pada Juli 2008 dan dijual ke Manchester City pada Agustus 2011. City mengakhiri musim 2011-2012 sebagai juara Premier League.

Setelah delapan musim di Arsenal, Van Persie dijual ke Manchester United pada Agustus 2012. Hingga pekan ke-23 Premier League musim ini, Van Persie telah mencetak 18 gol yang membuat MU menguasai klasemen dengan nilai 56, atau unggul lima angka dari pesaing terdekat, City.

"Saya menyukai banyak pesepak bola dan saya berhubungan dengan beberapa dari mereka. Mungkin, pemain favorit saya dalam 10-15 tahun terakhir ini adalah Thierry Henry. Ia mendorong saya membeli seluruh saham Arsenal, tetapi saya tak bisa memprediksi masa depan," ujar Usmanov, yang memiliki 29,9 persen saham di Arsenal.

"Pencapaian terbesar Arsene Wenger adalah menciptakan dua tim. Tim pertama mereka yang sekarang bermain untuk rival-rival kami dan tim satunya lagi adalah mereka yang sedang berusaha menjadi salah satu yang terbaik di Premier League."

"Itulah kenapa saya mengatakan tak cukup hanya memuji pelatih, tetapi memberi pelatih itu kemungkinan untuk membeli pemain-pemain terbaik, pemain superstar. Namun, bukan hanya bintang, melainkan mereka yang dipilih oleh Wenger."

"Sulit dipahami para pemilik saham mendapatkan bayaran bagus, sementara karena klausul kecil pada kontrak pemain, kami kehilangan pemain kunci, yang menjadi simbol kami, misalnya Robin van Persie, Mathieu Flamini, atau Patrick Vieira. Kami seharusnya meningkatkan gaji mereka ketika mereka mulai didekati (klub lain), mulai melihat klub lain. Saya tak tahu kenapa kami tak menawarkan itu kepada mereka."

"Menurut saya, tim Arsenal saat itu (1998) sebagus Barcelona saat ini. Ini bukan soal uang atau gengsi. (Berinvestasi di klub ini) adalah pilihan yang didorong oleh emosi saya dan situasi Arsenal saat ini masih merupakan investasi yang menarik."

"Bagi saya, (Wenger) adalah salah satu yang terbaik di dunia, tetapi ini tak mudah baginya. Menurut saya, ia layak mendapatkan pemain-pemain (terbaik) itu ketika mereka dibutuhkan dan (Wenger) tidak gembira dengan penjualan pemain-pemain terbaik kami ke para pesaing kami."

"Jika itu terjadi, kita bisa minta segalanya darinya (Wenger). Namun, hari ini, ia menjadi korban karena kebijakan itu dan itu salah kami. Segalanya ada di tangan (pemegang saham utama) Stan Kroenke dan saya berharap ia sukses sekalipun jika ia tak sepaham dengan ide-ide saya."

"Teori lainnya adalah kemunafikan yang dibuat untuk menutupi kelemahan. Saya pria yang kuat. Jika seseorang membutuhkan bantuan saya, uang saya, pengetahuan dan keterampilan saya, segala yang saya miliki, saya selalu siap," tuturnya.