Ronaldo menjadi salah satu pemain yang menjadi buah bibir setelah pertandingan leg I babak 16 besar Liga Champions antara Real Madrid kontra Manchester United, Kamis (14/2/2013) dinihari WIB.
Bukan cuma karena Ronaldo sekali lagi mencetak gol dan kembali menjadi penyelamat Madrid, tetapi juga karena cara ia melakukannya dan tidak adanya perayaan gol setelahnya--berkaitan dengan dengan gawang tim yang ia jebol.
MU pernah menjadi "rumah" untuk Ronaldo. Dapat dibilang di sana pula ia matang sebagai pesepakbola dan kini menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Itu mengapa tak ada perayaan gol dari pemain Portugal berusia 28 tahun tersebut.
Masih adanya kedekatan khusus dengan 'Setan Merah' kemudian ikut mengantar Ronaldo ke ruang ganti tim tamu usai laga di Santiago Bernabeu. Di sana ia menemui sejumlah pemain MU, yang beberapa di antaranya pernah menjadi rekan dalam bahu-membahu.
"Aku bicara kepadanya. Ia duduk di ruang ganti kami, bicara kepada para pemain. Ia punya enam tahun bersama kami dan aku bangga dengan betapa ia sudah berkembang," kata Fergie di Daily Mail.
Digadang-gadang sebagai salah satu pesepakbola yang punya kemampuan bikin gol "komplet"--ia pernah mencetak trigol dalam satu laga dengan kaki kanan, kaki kiri, dan kepala--gol Ronaldo kali ini lahir dengan sundulan kepalanya.
Pada menit 30 pertandingan, saat Madrid tertinggal 0-1, Angel Di Maria mengirimkan sebuah umpan silang ke depan gawang. Ronaldo--memiliki tinggi 1,86 meter--kemudian melompat tinggi sampai membuat Patrice Evra--memiliki tinggi 1,73 meter--yang mengawalnya tidak berkutik. Bola pun masuk ke gawang MU melewati hadangan David De Gea.
Salahkah Evra dalam mengawal Ronaldo? Mungkin tidak terlalu.
Evra memang kalah tinggi dari Ronaldo, tetapi lompatan si pemain Madrid dalam menyambut umpan silang tersebut memang luar biasa. Daily Telegraph, dalam fitur Live Commentary Match-nya, sampai-sampai menyebut Ronaldo melenting 87 meter ke udara dan bertahan di sana selama 14 detik. Sedikit lebay alias berlebihan. Tetapi sundulan, dan khususnya lompatan, si pengguna pengguna sepatu Nike Mercurial Vapor IX itu memang istimewa dan layak dapat pujian.
"Aku sempat menyalahkan Evra karena tidak berusaha meredamnya (Ronaldo) saat bikin gol, sampai akhirnya aku melihat tayangan ulang lalu merasa sedikit konyol," aku Fergie.
"Lututnya (Ronaldo) kira-kira setinggi kepala Evra--fenomenal. Aku pikir tidak ada pemain manapun di dunia yang bisa melakukannya, sudah pasti bukan Messi," lanjutnya, merujuk kepada pemain andalan Barcelona.
Komentar Fergie itu mungkin karena ingin membesarkan hati Ronaldo dalam konteks rivalitasnya dengan Messi. Mungkin juga untuk membandingkan dengan gol Messi ke gawang MU di final Liga Champions 2008–09; saat itu Messi--memiliki tinggi 1,69 meter--yang tidak terkawal di tiang jauh melenting ke udara untuk menyundul bola untuk memastikan kemenangan 2-0 Barca atas MU.
0 comments:
Post a Comment