Lintasgoal.com- Laga Pepe-Arbeloa and Friends kontra Tim Garuda Plus, menyisakan cerita tersendiri soal persepakbolaan Indonesia. Laga tersebut, bisa dibilang kali pertama pemain-pemain dari Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL), berada dalam satu lapangan.
Memang, para pemain IPL dan ISL tersebut tidak dalam satu tim dalam laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumát (13/7). Akan tetapi, apakah ini akan jadi pertanda, jika pihak-pihak yang selama ini berseteru mulai menunjukkan sikap mencair dibanding sebelumnya.
Dalam laga tersebut, ada sekitar 11 pemain ISL yang ambil bagian. Pemain-pemain tersebut diantaranya adalah Joice Sorongan, Isnan Ali, Mahadirga Lasut, Zulham Zamrun, Jajang Mulyana (Mitra Kukar), Hasyim Kipouw Ngurah Wahtu Trisnaya Ramdani Lestaluhu, dan Rahmat Affandi (Persija Jakarta).
Sedangkan sisanya ada Abanda Herman (Persib Bandung), Matsunaga Sohei (Persiba Balikpapa), dan juga Patrich Wanggai yang sampai saat ini masih berstatus pemain Persidafon Dafonsoso. Lain dengan ke-11 pemain lainnya, pemain yang mengantar tim nasional (timnas) U-23 meraih medali Perak diajang SEA Games 2011 tersebut, saat itu bermain untuk Tim Garuda Plus.
Hal itu memang bisa dibilang masih buram, tapi tidak ada salahnya jika seluruh masyarakat Indonesia kembali berharap permasalahan yang ada dipersepakbolaan Tanah Air bisa terselesaikan dengan baik. Pemikiran tersebut tentu saat ini juga sangat diharapkan pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Nil Maizar.
Mantan pelatih Semen Padang tersebut, sangat berharap bisa memainkan seluruh pemain terbaik untuk menghadapi kerasnya persaingan di Piala AFF 2012, 24 November-22 Desember, mendatang. Timnas Merah Putih bukannya tanpa saingan ketat nantinya, karena Malaysia dan Singapura sudah siap menghadang.
Ya, harapan mampu memaksimalkan seluruh pemain terbaik Indonesia baik yang bermain di IPL dan ISL, begitu diinginkan Nil. Walau secara spesifik tidak ingin membahas keinginannya memaksimalkan pemain dari IPL dan ISL, pelatih berusia 42 tahun tersebut berhadap konflik yang ada dipersepakbolaan Indonesia bisa terselesaikan dengan baik.
"Sebenarnya saya tidak mau bicara soal IPL dan ISL, mereka adalah putra-putra terbaik bangsa. Kita harus satu perjuangan jelang AFF. Sekarang yang sangat penting adalah, bagaimana kita menyatukan hati untuk membela negara," ungkap Nil.
Pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatra Barat, tersebut lagi-lagi berharap, jika sebelum timnas Indonesia berlaga diajang Piala AFF. Semua pihak yang saat ini terus berseteru bisa lebih fokus terlebih dahulu dalam mencari solusi terbaik. Dengan kondisi sepak bola Indonesia yang lebih baik, dirasa akan jadi satu awal yang baik pula untuk bisa berbuat banyak di ajang Piala AFF yang digelar di Thailand dan Malaysia tersebut.
"Yang penting sekarang adalah semua pihak harus duduk bersama. PSSI, pemain, pelatih, harus membicarakan bagaimana kedepannya bagi sepak bola Indonesia. Untuk menang kami harus bisa melakukan proses yang baik jelang AFF. Kita harus mencari bentuk yang baik dulu, sebelum berkeinginan kuat untuk menjadi juara," tandas Nil.
0 comments:
Post a Comment