Hal ini disampaikan oleh Patrick M'baya, agen sekaligus penghubung antara pihak investor, LPIS dengan Everton serta Galatasaray, dalam jumpa pers di Hotel Shang-rila, Rabu (25/7) sore WIB.
"Everton harus membayar ganti rugi karena kami sudah membayar penuh mereka. Kami sudah kirimkan surat peringatan kepada klub itu. Namun melewati deadline (pukul 15.00 WIB) tidak ada respon dari Everton, maka kami akan mengadukan mereka ke CAS," tutur M'baya, yang dulu pernah menjadi pengacara calon Ketum PSSI, George Toisutta-Arifin Panigoro saat mereka ditolak mencalonkan diri pada Kongres Luar Biasa PSSI 2011.
"Begitu pun dengan Galatasaray karena mereka sudah terikat kontrak dengan kami untuk tampil."
"Harusnya kedua klub itu memberi surat pengumuman resmi kepada kami. Tapi sampai sekarang belum ada notice ke kami."
M'Baya akan segera mengirin surat gugatan kepada CAS setelah mengkalkulasi jumlah kerugian yang diterima. Jika terbukti bersalah, maka Everton serta Galatasaray harus mengembalikan match fee plus kemungkinan terkena sanksi.
Sementara itu Widjajanto, selaku CEO LPIS, yang menjadi operator pertandingan meminta maaf karena Java Cup akhirnya tidak bisa digelar.
"Kami meminta maaf kepada seluruh fans dan berutang kepada masyarakat. Kerugian kami cukup besar juga dan kami juga akan mengembalikan seluruh uang tiket yang telah terjual," ungkap Widja.
"(Chief Executive Premier League) Richard Scudamore bahkan sempat datang ke kantor Everton untuk menanyakan perihal pembatalan mereka. Tapi Everton tidak ingin mengubahnya," tutup Widja.
0 comments:
Post a Comment