Lintasgoal.com-MADRID - Perselisihan antara pemain bintang dengan pelatih atau bahkan presiden klub di Real Madrid bukan cerita baru. Konflik seakan sudah jadi tradisi di kubu Los Merengues.
Baru-baru ini, publik Madrid digemparkan dengan keputusan kontroversial Jose Mourinho yang menempatkan kapten tim, Iker Casillas, di bangku cadangan, saat Madrid menghadapi tuan rumah Malaga, akhir pekan kemarin. El Real kalah 2-3 pada pertandingan tersebut.
Keputusan ini sontak menimbulkan reaksi keras dari para fans yang menuding keputusan Mou sangat tidak bisa dimengerti, sebab Casillas tengah berada dalam kondisi fit. Dari sisi media, keputusan tersebut memicu spekulasi bahwa Mou dan Casillas tengah berselisih. Mourinho sendiri sudah membantah isu tersebut.
Merunut sejarah Los Blancos, kasus seperti yang dialami Casillas kali ini bukan yang pertama. Sebagaimana dikutip Marca, kasus perselisihan antara pemain dengan pelatih atau bahkan presiden klub, sudah berlangsung sejak eranya Alfredo di Stefano.
Ya, bomber andalan Los Blancos yang kini didapuk sebagai presiden kehormatan klub itu sempat mengalaminya. Kala itu, Di Stefano berselisih dengan presiden klub legendaris Madrid, Santiago Bernabeu yang enggan memberikan kontrak baru kepadanya sebagai bentuk kekecewaan usai EL Real dikalahkan Inter Milan pada final European Cup (sekarang Liga Champions) 1964.
Akibat pertikaian tersebut, Di Stefano yang telah mengabdi 11 tahun dengan mengoleksi 307 gol dari 396 laga, memutuskan hengkang ke Espanyol pada akhir musim 1964.
Di musim 1988-1989, masalah serupa kembali terjadi. Kali ini pelakunya adalah Leo Beenhakker yang memutuskan mencadangkan megabintang klub kala itu, Emilio Butragueno. Keputusan Beenhakker langsung membuat presiden klub kala itu, Ramon Mendoza marah besar dan mengatakan bahwa pelatih asal Belanda itu sudah bermain-main dengan pusaka Madrid (Butragueno).
Yang terakhir, kasus ini terjadi pada era kepemimpinan pelatih Italia, Fabio Capello. Pada era keduanya menukangi Los Galacticos, yakni pada musim 2006-2007, Capello memberlakukan kebijakan tangan besi.
Saat itu, Madrid dipadati pemain bintang seperti Zinedine Zidane, Roberto Carlos, Ronaldo Luis Nazario de Lima hingga David Beckham, atau akrab dikenal dengan era Galactico.
Capello yang menilai Ronaldo dan Beckham tak mampu memberikan kontribusi maksimal, memutuskan untuk menempatkan keduanya di bangku cadangan. Ronaldo akhirnya hengkang dan bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer Januari dengan banderol hanya 10 juta.
Sementara itu, Beckham tetap bertahan. Namun, pelatih Italia ini melontarkan komentar yang pastinya membuat kuping Beckham panas. “Dia akan tetap berlatih bersama kami, tapi dia tidak akan bermain,” kata Capello terkait Beckham kala itu.
Namun, Don Fabio pada akhirnya menarik ucapannya. Beckham justru mampu menunjukkan kontribusi maksimal setiap kali dimainkan, dan memegang peranan cukup sentral dibalik kesuksesan Madrid merebut trofi La Liga yang sebelumnya dikuasai Barca di bawah arahan Frank Rijkaard.
0 comments:
Post a Comment