Lintasgoal.com-SWANSEA - Tak sedikit pemain yang turut memboikot kampanye anti rasialisme pada pekan ke-8 Premier League. Salah satunya adalah kiper Swansea City, Michael Vorm, yang tak mengenakan kaos bertuliskan “Kick It Out” sebelum laga melawan Wigan Athletic dimulai.
“Setiap orang pasti mengecam bentuk rasialisme, namun kami juga ingin ada bentuk nyata dari pemerintah. Mereka harus melakukan sesuatu ketimbang hanya melawan lewat sebuah kaos saja. Beberapa pemain enggan mengenakannya karena alasan tersebut,” ujar Vorm, seperti dilansir Soccernet.
Dalam laga yang dimenangkan 2-1 oleh Swansea tersebut, para pemain Wigan sendiri tak ikut mengenakan kaos Kick It Out. Pelatih The Latics, Roberto Martinez, menuturkan bahwa hal tersebut dikarenakan bentuk solidaritas timnya.
“Kami ingin menunjukkan rasa solidaritas terhadap tuan rumah. Mereka telah memutuskan tak mengenakan kaus itu, jadi kami mendukung keputusan itu. Hal yang sama, saya kira, juga terjadi saat Swansea bertanding di stadion kami," tutur, Martinez.
Hal yang berbeda terjadi pada kubu Manchester United kala menjamu Stoke Cityu, akhir pekan kemarin. Rio Ferdinand yang tak mengenakan kaos tersebut malah kena marah oleh pelatih Sir Alex Ferguson hingga akan dijatuhi oleh pihak klub.
Boikot yang dilakukan Ferdinand, tak lepas dari kasus rasial yang menimpa sang adik Anton Ferdinand pada musim lalu. Bek Queens Park Ranger tersebut menjadi korban rasial kapten Chelsea, John Terry.
Melihat boikot yang dilakukan oleh Ferdinand dan beberapa pemain di Premier League, ketua Asosiasi Pemain Profesional Inggris (PFA), Clarke Carlisle, tak terlalu mempermasalahkan. Carlisle menegaskan bahwa semua pemain bebas menentukan pilihannya.
“Pastinya kami memantau situasi tersebut dengan cukup intens dan memastikan hak asasi Rio Ferdinand berjalan semestinya, tak masalah buat seorang pesepakbola, tak memengaruhi posisinya. Setiap orang punya kebebasan untuk berekspresi," ujar Carlisle kepada BBC Radio.
0 comments:
Post a Comment