"Memaksa Pergi dari Juve, Ibra Sempat Pukul Meja"

Lintasgoal.com-TURIN – Kabar tentang keterkaitan Zlatan Ibrahimovic yang akan kembali ke Juventus mengundang komentar dari para mantan petinggi Bianconeri. Berbagai tanggapan pun dilontarkan tentang bagaimana sosok Ibra.

Ibra yang pernah memperkuat Juve pada musim 2004 hingga 2006, akhirnya memutuskan pergi, setelah si Nyonya tua divonis turun ke Serie B karena terlibat skandal Calciopoli pada musim 2006.

Pemain internasional Swedia itu kemudian memutuskan bergabung bersama klub Serie A lainnya, Inter Milan. Fans Juve pun sempat menganggapnya sebagai pengkhianat, karena aksinya yang lebih memilih hengkang ketimbang bertahan.

Beberapa bintang seperti Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, David Trezeguet, dan Mauro Campranesi memilih untuk bertahan setelah skandal Calciopoli tersebut.

Kini beredar kabar bahwa Juve akan membawa pulang pemain bertinggi 195 cm itu terus merebak. Bahkan beberapa media di Italia dan Prancis terus menunjukkan adanya negosiasi lanjutan antar klub untuk transfer musim panas.

Namun mereka yang menjadi saksi kepergian Ibra pada musim 2006 lalu meragukan upaya Juve untuk bisa mengembalikan Ibra untuk berkostum Hitam Putih lagi.

“Saya bukannya menghakimi, tapi saya hanya akan mengatakan bahwa pada saat itu, saat kami turun ke Serie B, dia melakukan segala cara untuk menunjukkan bahwa dia ingin pergi,” ucap mantan direktur Juve, Alessio Secco, seperti dilansir TWM, Kamis (25/4/2013).

“Tentu saja orang bisa berubah dalam hidupnya dan bisa melakukan apa yang dia inginkan. Tapi apakah saya punya saran untuk Juve? Mereka saat ini melakukannya dengan baik untuk melakukan segala sesuatu yang telah mereka lakukan, sehingga direksi akan tahu apa evaluasi, sejauh mana potensi membawa pulang Ibra,” sambungnya.

Sementara menurut pengakuan presiden Juve saat itu, Coboli Gigli mengungkapkan latar belakang kepergian Ibra dari Turin.

“Tidak ada yang bisa meragukan dia adalah pemain hebat, bahkan memiliki sedikit taktik anarkis. Saya ingat ketika dia menuntut transfer, memukul-mukul di atas meja, ucap Cobolli Gigli.

"Seiring dengan agennya Mino Raiola, mereka membuat sepasang yang ideal! Kami dipaksa untuk menjualnya, tetapi juga situasi berarti kami harus berurusan dengan pembeli yang tahu punggung kami. Pada hari terakhir, kami harus menjual ke klub yang antagonis dengan sejarah kami, Inter Milan,” tegasnya.