Home » , » Ketika Uang Versus Uang, Kekuasaan Kontra Kekuatan

Ketika Uang Versus Uang, Kekuasaan Kontra Kekuatan

Posted by Lintas Goal | Prediksi Bola | Berita Bola | Agen Bola on Saturday, 3 March 2012


http://www.bolaindo.com/wp-content/uploads/2012/03/pssi-sunat-dana-timnas-_20120229_big__20120229224707_vino_cms_.jpg
Pendukung Jerman terperangah. Datang dengan label kampiun EURO 1996, mereka justru rontok di perempat final. Dikalahkan tim yang tidak masuk peta utama sepak bola dunia, Kroasia, dengan skor 0-3. Generasi emas Der Panzer yang disokong Lothar Matthaeus, Didi Hamann, Juergen Klinsmann dan Oliver Bierhoff gagal mengulang sukses menjadi juara Piala Dunia yang mereka raih di 1990.

Namun itu belum seberapa. Tragedi sebenarnya terjadi di EURO 2000. Menyandang label juara bertahan, Jerman yang berada di Grup A, justru tersingkir di fase grup dengan tanpa pernah meraih kemenangan dari tiga pertandingan yang dijalani.

Tamparan kegagalan ini membuat federasi sepak bola Jerman (DFB) tersentak. Mereka kemudian melancarkan sederet program untuk menggantikan generasi emas yang mulai habis. Langkah pertama, DFB menggelontorkan jutaan euro untuk membuka 366 diklat dan mengirim para pelatih profesional untuk menangani 14.000 pemain muda seantero negeri.

Hasilnya, Jerman kini mulai bersinar. Mereka tidak saja tampil kompetitif di Piala Dunia, tapi juga melahirkan banyak pemain muda, mulai Thomas Muller, Mesut Ozil, Sami Kedira sampai Mario Gotze yang menjadi perbincangan.

Di Jepang, sepak bola awalnya bukan apa-apa. Sepak bola hanya dimainkan pada waktu senggang dan salah satu ekstrakurikuler di sekolah. Menjadi pemain sepak bola juga hanya sampingan belaka. Semua berubah setelah mereka menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2002. Sepak bola Jepang mulai diperhitungkan. Namun percayalah, butuh proses panjang dan sebuah desain besar untuk melakukan semua itu.

Program itu dimulai dengan visi 100 tahun. Targetnya menjadi juara Piala Dunia 2050. Tom Byer berhasil menggerakkan stake holder sepak bola layaknya sebuah simfoni yang memainkan nada sama. Indah suaranya, indah hasilnya. Pemain Jepang mulai merambah Eropa. Timnas mereka juga menjadi peta kekuatan di Asia dan mulai diperhitungkan dunia. Padahal mereka baru benar-benar berbenah pada 1990 dengan mengangkat pamor J-League.

Indonesia, setelah mendapat predikat runner-up SEA Games 2011 dan runner-up Piala AFF 2010, plus hampir lolos fase grup Piala Asia 2007, menunjukkan bagaimana besarnya potensi kekuatan sepak bola kita. Ratusan bahkan mungkin ribuan sekolah sepak bola tersebar seantero negeri. Ratusan klub –profesional dan amatir– plus jutaan anak yang memainkan sepak bola adalah sebuah potensi besar yang tidak terbantahkan.

Sayang, pengembangan sepak bola Indonesia tanpa visi yang jelas, konsep cerdas. Yang muncul hanya ego dan kepentingan. Uang versus uang, kekuasaan versus kekuatan. Politis versus pragmatis. Ibarat pohon, kerusakan sepak bola Indonesia menjalar dari akar sampai dahan. Kalau sudah begitu, bagaimana kita mengharapkan buah yang manis dari pohon yang tercemar.

Ketika di Jerman, ratusan juta euro digelontorkan untuk membangun infrastruktur sepak bola dan membayar pelatih berkualitas untuk mengembangkan pemain muda. Di Indonesia, miliar rupiah digelontorkan untuk membeli kekuatan, kekuasaan hanya untuk menunjukkan ego dan keangkuhan.

Di Jepang, stake holder berjalan beriringan layaknya simfoni yang menghadirkan keindahan. Di Indonesia, stake holder sepak bola Indonesia bergerak beriringan untuk menggerakkan suara sumbang dan menuju jurang kehancuran.

Kekalahan Indonesia 0-10 dari Bahrain seharusnya membuka kacamata semunya, bahwa sepak bola kita berada di titik nadir. Menghujat dan saling menyalahkan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan sepak bola Indonesia adalah orang-orang yang mau bekerja, bukannya mencari kerja. Orang yang memiliki niat membesarkan, bukan menghancurkan. Sumber


0 comments:

Post a Comment

liputankhusucasino liputan48 liputan46 liputan45 inginjadijuara jalanmenujukaya jawaraseoonline lipuatankhususbolatangkas liputan47 liputanagenonline liputanbloggerbola liputanbola43 liputanbola49 liputanbola50 liputanbolabaru liputanbolacerdas liputanbolagoal liputanbolanews liputanbolaonline liputanbolaprediksi liputanbolatangkas liputanbolatendang liputanbursaonline liputancasino liputancasinoonline liputancasinotangkas liputandukunbola liputanharianbola liputankhusuprediksi liputankhususbola liputanlapanganhijau liputanmediabola liputanmediajudi liputanmediaprediksi liputanmediatangkas liputanmisteribola liputanprediksi  liputanprediksibola  liputanseputarbola  liputansitusbola  liputansuarasepakbola  liputantangkasbola  liputantaruhanbola  liputanumumbola liputan30  liputankhususcasino  liputansuarabola  prediksiimpian  suaraprediksi   liriklagubalungankere informasisangatbagus  pendengkarinformasi  artikelsangatbagussekali bidadariberita liriklagumendungtanpaudan liriklaguwidodari lirikkartonyonomedotjanji lintasgoal mrcoppas-tutorial batuakiksalatiga mediamalam mrcoppas-template  galeryterselubung anehdananehdanunik gsensasional kuattapiambyar zonasalatiga zonafastbet99 situsterselubung zona-terselubung liputanterbaik topdegolko terorberita artikelyangnggakhabisdimakanjaman  dibawahpusar jembatanonani kupumalamku pusatvideosaru toplesdunia mrcoppasterkini apapundanselamanya masadepancerah701 keluarantogelhkterkini nyobiliputan caradaftarsolaire99 mediajudi mediajudionline ternategemstone jendralprediksi situskicauburung situskicaumania testkublog mencaridatayanghilang  duniaseputarseo sekitartogel agendaduniamaya projectjoker registerfun88 jualjasaadsense chukupbangku patnerfun88 situsfun88 fun88register fun88betting zonacoppaster artikelsangatbagus

Popular Posts

Blog Archive