Lintasgoal.com-JAKARTA - Sebagai manager timnas, fungsi utama Ramadhan Pohan adalah memastikan bahwa tidak ada faktor internal maupun eksternal yang mengganggu kekompakan tim.
Pernyataan tersebut kemudian memunculkan pertanyaan tatkala, saat ini pemain sangat terganggu dengan adanya faktor eksternal terkait adanya dualisme kompetisi (IPL dan ISL) yang kini menjadi penyebab utama polemik sepak bola di tanah air.
Awalnya, PSSI melarang pemain di ISL membela timnas. Namun belakangan, PSSI mengakui ISL dan disahkan dalm Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, 18 Maret 2012 lalu. Akhirnya, PSSI memanggil sejumlah pemain ISL untuk bergabung di timnas. Akan tetapi, pemain mendapat larangan dari sejumlah klub ISL dengan alasan jadwal kompetisi yang padat.
Imbasnya, saat ini, baru terkumpul 18 pemain yang telah mengikuti TC di Yogyakarta dari 45 pemain yang dipanggil.
Menananggapi hal itu, Ramadhan Pohan mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin serta penanggungjawab timnas sekaligus ketua tim rekonsiliasi PSSI, Bernhard Limbong dengan pernyataan terbukanya yang telah mengakui ISL.
"Dan pemainnya boleh gabung timnas. Itu kan sudah upaya. San saya sebagai manager harapan saya sudah cukup dalam, saya kira untuk panggilan negara ngga perlu lah melakukan lobi atau rayuan," ujarnya.
Namun, jika hal itu diperlukan, ia siap melakukan itu dengan mendatangi klub ISL. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia siap menemui Aburizal Bakrie dan Nirwan Bakrie agar timnas tetap utuh.
"Sebagai syarat dan kondisi untuk keutuhan timnas apapun akan saya lakukan. Kalau demi keutuhan timnas harus temui pak Ical atau ke Pak Nirwan saya akan lakukan," ucapnya.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
0 comments:
Post a Comment