Lintasgoal.com- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu jawaban jadwal audiensi dari Kapolri Jenderal Timur Pradopo, mengenai perizinan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang dianggap ilegal oleh PSSI. Surat dari PSSI dilayangkan Rabu pekan lalu.
Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra, mengatakan dalam audiensi dengan Timur nanti, pihaknya akan menjelaskan kondisi sepak bola nasional yang saat ini terjadi. "Segala sesuatu akan kita sampaikan ke Pak Timur," kata Hadiyandra, Ahad, 8 April 2012.
PSSI, ujar dia, tidak akan meminta polisi mencabut atau tak menerbitkan lagi izin-izin pertandingan LSI. "Tidak sampai ke sana, kami hanya akan menjelaskan regulasinya. Sehingga beliau bisa mengambil kebijakan soal perizinan," kata Hadiyandra.
Hadiyandra mengaku sampai saat ini PSSI belum mendapat jawaban dari Polri mengenai surat permohonan audiensi tersebut. Namun ia optimistis Kapolri akan segera memberi respon. "Kami masih menunggu konfirmasinya," katanya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengaku belum mengetahui surat dari PSSI tersebut.
"Saya belum tahu ada surat itu, Senin nanti coba saya cek dulu," kata Saud.
PSSI melayangkan surat ke Kepolisian untuk meminta kepastian mengenai izin-izin pertandingan LSI. "Karena pelaksanaan sesuatu itu kan mesti ada izinnya. Kita mau verifikasi sebaiknya bagaimana proses perizinan tersebut," kata Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, Bernhard Limbong, Rabu lalu.
Dalam audiensi nanti, kata Limbong, PSSI akan diwakilkan langsung Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. "Isi pembicaraannya nanti seperti apa, itu nanti ketua umum yang akan ngomong," katanya.
Izin pertandingan dari Kepolisian untuk klub-klub liga super dinilai menjadi salah satu penghambat proses rekonsiliasi antara PSSI dengan klub-klub LSI. Dengan izin tersebut, PT Liga Indonesia, penyelenggara kompetisi liga super, bisa terus memutar kompetisi.
Padahal PSSI telah mencabut mandat PT Liga Indonesia untuk memutar kompetisi. Sehingga, PT Liga semestinya tak bisa mengantongi izin menggelar pertandingan dari kepolisian.
Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra, mengatakan dalam audiensi dengan Timur nanti, pihaknya akan menjelaskan kondisi sepak bola nasional yang saat ini terjadi. "Segala sesuatu akan kita sampaikan ke Pak Timur," kata Hadiyandra, Ahad, 8 April 2012.
PSSI, ujar dia, tidak akan meminta polisi mencabut atau tak menerbitkan lagi izin-izin pertandingan LSI. "Tidak sampai ke sana, kami hanya akan menjelaskan regulasinya. Sehingga beliau bisa mengambil kebijakan soal perizinan," kata Hadiyandra.
Hadiyandra mengaku sampai saat ini PSSI belum mendapat jawaban dari Polri mengenai surat permohonan audiensi tersebut. Namun ia optimistis Kapolri akan segera memberi respon. "Kami masih menunggu konfirmasinya," katanya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengaku belum mengetahui surat dari PSSI tersebut.
"Saya belum tahu ada surat itu, Senin nanti coba saya cek dulu," kata Saud.
PSSI melayangkan surat ke Kepolisian untuk meminta kepastian mengenai izin-izin pertandingan LSI. "Karena pelaksanaan sesuatu itu kan mesti ada izinnya. Kita mau verifikasi sebaiknya bagaimana proses perizinan tersebut," kata Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, Bernhard Limbong, Rabu lalu.
Dalam audiensi nanti, kata Limbong, PSSI akan diwakilkan langsung Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. "Isi pembicaraannya nanti seperti apa, itu nanti ketua umum yang akan ngomong," katanya.
Izin pertandingan dari Kepolisian untuk klub-klub liga super dinilai menjadi salah satu penghambat proses rekonsiliasi antara PSSI dengan klub-klub LSI. Dengan izin tersebut, PT Liga Indonesia, penyelenggara kompetisi liga super, bisa terus memutar kompetisi.
Padahal PSSI telah mencabut mandat PT Liga Indonesia untuk memutar kompetisi. Sehingga, PT Liga semestinya tak bisa mengantongi izin menggelar pertandingan dari kepolisian.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan



0 comments:
Post a Comment