Sara yang seperti biasa terlihat cantik dan cerdas dengan rambut panjang pirang yang dibiarkan terurai ini mewawancarai Iniesta di pinggir lapangan. Dengan serius, perempuan yang pernah didapuk sebagai reporter tercantik sejagat versi FHM ini bertanya kepada Iniesta yang masih basah oleh keringat, "Kenapa Anda tak mengambil tendangan penalti di duel adu penalti tadi? Apakah jika ada kesempatan lagi Anda akan mengambil penalti?"
Ditanya demikian, Iniesta tampak jadi sedikit bingung. Dengan senyum dikulum, gelandang Barcelona ini mengatakan, "Ya, sebenarnya saya menjadi eksekutor penalti tadi, dan mencetak gol," ujarnya menimpali.
Faktanya memang Iniesta menjadi penendang kedua tim La Furia Roja, dan berhasil mengeksekusi penalti, setelah sebelumnya Xabi Alonso gagal memerdayai kiper Portugal Rui Patricio.
Menyadari kesalahannya, Sara tampak jadi sedikit grogi. Di akhir wawancara, sebelum menutup laporannya, dengan sedikit bercanda ia coba menutupi kesalahannya, "Wah, tampaknya besok akan banyak lagi twitter soal penalti ini, saya begitu gugup," tuturnya sembari tersenyum.
Sara malangnya belum lama ini memang jadi trending topic di twitter. Ia jadi bahan olok-olok setelah dinilai banyak melakukan kekeliruan, dan laporan pandangan mata yang dangkal serta tak penting saat meliput partai Spanyol kontra Kroasia di penyisihan grup C akhir pekan lalu.
Tanpa kenal ampun, para "aktivis dunia maya' mengolok-olok kekasih Iker Casillas ini. "Sara, ceritakan pada kami bagaimana cara para pemain Spanyol meninggalkan lapangan? Apakah dengan cara berjalan kaki?," demikian contoh sindiran tersebut.
Atau, ada juga sindiran seperti, "Bagaimana dengan kondisi rumputnya Sara, apakah berwarna hijau?." Sindiran itu semuanya terkumpul dalam hash tag #Thank you Sara" yang sempat jadi trending topic.
Reporter cantik ini mengaku tak punya akun twitter. Karenanya, ia tak mengetahui adanya kritikan tersebut. Namun setelah mendapat laporan dari sejumlah temannya, Sara pun langsung bereaksi, dan mengaku sangat sedih dengan aneka kritikan tersebut.
"Pada abad pertengahan dan awal zaman modern, banyak orang yang disiksa dan dibunuh dengan alasan dangkal. Itu tak hanya terjadi di Spanyol, tapi juga di Eropa, dan Amerika. Kini, di abad canggih ini, penyiksaan dan pembunuhan itu dilakukan dengan twitter. Mereka coba membakar seseorang lewat kata-kata," katanya.
Kiper Spanyol, Iker Casillas, tak mau berpangku-tangan dengan situasi yang menimpa kekasihnya. Dalam sebuah wawancara dua hari lalu, dengan geram Casillas berkata, "Hanya mereka yang pengecut yang menyerang orang lewat twitter."
Kedekatan Carbonero dengan Casillas disinyalir sudah dimulai sejak Piala Konfederasi 2009 silam. Kabarnya Casillas mengirimkan buket bunga kepada Carbonero setelah diperkenalkan oleh seorang teman, meskipun saat itu sang reporter masih berhubungan dengan jurnalis olahraga Spanyol David Sanchez.
Hubungan keduanya semakin dekat setelah kemenangan Spanyol di Afrika Selatan, di mana mereka kabarnya telah tinggal bersama. Maret lalu, Carbonero dan Casillas diberitakan sudah bertunangan dan siap melangkah ke pelaminan, 2013 mendatang.
0 comments:
Post a Comment