Seharusnya kick-off sesuai jadwal pada pukul 16.45. Meskipun demikian, partai itu baru bisa dilangsungkan sekitar pukul 17.15 atau tertunda 30 menit dari jadwal seharusnya.
Pelatih Timnas Kamerun Nke Dieudonne dengan jujur menyatakan bahwa tindakan itu sengaja dilakukan oleh pihak mereka. Pasalnya, panitia belum membayar match fee yang dijanjikan hingga detik-detik jelang digelarnya laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu.
"Soal keterlambatan itu, saya ingin berterus terang. Memang ada permasalahan kontrak yang seharusnya ditaati oleh panitia penyelenggara kepada kami sehingga kami tadinya menolak untuk bermain," kata Nke Dieudonne seusai laga.
Terlambatnya pembayaran hak para pemain dan ofisial tim cadangan timnas Kamerun ini sempat menimbulkan polemik pembatalan laga. Bahkan bus mereka baru tiba di kompleks SUGBK pada pukul 16.00 atau lebih lambat dari rombongan Timnas Indonesia.
Setelah dilakukan pembicaraan, pihak panitia akhirnya berjanji membayar mereka sehingga the Indomitable Lions akhirnya mau masuk lapangan. Sayangnya, Dieudonne enggan menyebut jumlah pembayaran yang seharusnya dilunasi oleh panitia tersebut.
Kondisi ini diakui Nke Dieudonne membuat persiapan timnya sangat minim jelang laga tersebut. Apalagi, mereka baru saja terbang 20 jam dari Kamerun, sampai di Jakarta Jumat (16/11) malam dan langsung bertanding Sabtu (17/11) sore.
"Kami baru sampai di Indonesia setelah terbang 20 jam. Kami sangat lelah, tapi kami telah mengusahakan yang terbaik," kata Kapten Timnas Kamerun Kingue M Pondo.
Terlepas dari masalah itu, Timnas Kamerun memuji penampilan kiper Endra Prasetya. Menurut mereka, penjaga mistar yang hanya tampil di paruh pertama itu tampil sangat baik dengan mementahkan setidaknya dua peluang emas Kamerun.
"Kami seharusnya bisa menyarangkan satu atau 2 gol, tapi kiper Indonesia di babak pertama tampil baik," sanjung Dieudonne
