Padahal, kata Fabio usai memimpin latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (19/11), serangan dari sayap merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Timnas Garuda. Selama ini serangan yang dibangun dari sayap terutama saat ujicoba selalu mudah dipatahkan lawan.
"Kita punya kekuatan di sayap, tapi akurasi dan feeling belum ketemu. Makanya harus segera dioptimalkan," katanya.
Pria asal Brasil itu menjelaskan, pada latihan sesi sore ini jajaran pelatih memberikan materi umpan-umpan menyilang di daerah pertahanan lawan. Beberapa pemain sayap yang ada secara bergantian memberikan umpan kepada penyerang.
Pemain-pemain yang sayap yang terus digembleng dalam latihan diantaranya Oktovianus Maniani, Andik Vermansyah dan Elie Aiboy. Selain itu juga mengoptimalkan pemain tengah seperti Taufiq, Rasyid maupun Tonni Cussel.
"Memang latihan tidak sama dengan pertandingan. Dengan terus diasah kami yakin feeling dan akurasi bisa didapat," kata Fabio menambahkan.
Pada sesi latihan sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta diwarnai dengan hujan yang cukup deras. Kondisi ini, kata Fabio dinilai cukup bagus bagi perkembangan pemain karena kondisi ini akan sama dengan di Malaysia dimana timnas akan bertanding.
"Untung hujan, jadi kita bisa melihat akurasi pemain saat membawa bola. Ini sangat penting," kata mantan asisten pelatih klub Persija IPL itu.
Dengan terus diasah peran dari pemain sayap bisa dipastikan barisan penyeran yang menjadi target man akan dengan mudah mendapatkan suplai bola dari lini kedua. Peluangnya, kata dia, tendangan kearah gawang lawan akan jauh lebih mudah.
"Bambang Pamungkas dan Johnny van Beukering yang akan menjadi target man," kata Fabio menegaskan.
Sebelum fokus pembenahan pemain sayap, timnas yang diasuh oleh Nil Maizar telah digembleng dengan dalam hal bertahan. Pertahanan timnas saat ini dinilai masih kurang solid meski dalam beberapa pertandingan ujicoba mampu menahan serangan lawan.
