Lintasgoal.com- Dipindahkannya laga kandang Persibo Bojonegoro ke Stadion Sultan Agung, Bantul, akhirnya harus dibayar mahal. Untuk pertama kalinya dalam musim ini Persibo harus menerima kekalahan dalam pertandingan kandang sekaligus terkudeta dari puncak klasemen.
Berstatus tim tuan rumah menjamu Semen Padang, secara mengejutkan ketangguhan Persibo sirna dengan kekalahan 2-4. Kekalahan ini menjadi sejarah tim asal Kota Ledre dalam perjalanan di Indonesian Premier League (IPL). Selain kekalahan kandang pertama, ini juga pertama kalinya kalah dengan empat gol.
Sebelumnya, Persibo maksimal hanya kemasukan dua gol dan itu pun terjadi di luar kandang. Semen Padang terbukti sangat cerdik memanfaatkan dipindahnya venue pertandingan ke Bantul dengan menceploskan empat gol melalui Edward Junior Wilson (3 dan 90), serta Ferdinand Sinaga (15 dan 37).
Persibo hanya mampu menciptakan dua gol via Gustavo Ortiz (13) dan Jairon Feliciano (34). Realita menyesakkan bagi Jairon Feliciano, karena walau akhirnya mampu membayar kritikan dengan sebuah gol, namun harus menyaksikan timnya diruntuhkan dari pimpinan klasemen.
Komposisi pemain yang diturunkan Paulo Camargo tampaknya sedikit janggal. Ia terkesan bereksperimen dengan memunculkan dua pemain yang sebelumnya jarang masuk tim inti, yakni Hari Syaputra (bek) dan Syahroni (striker). Padahal di bangku cadangan masih ada Sigit Miko dan Wahyu Teguh yang lebih berpengalaman.
Absennya Mekan Nasirov dan Nur Iskandar disebut sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kinerja tim. “Ada beberapa pemain yang tak bisa diturunkan dan itu berpengaruh pada tim. Lokasi pertandingan juga tidak menguntungkan karena supporter tak bisa mendukung langsung,” cetus Pelatih Persibo Paulo Camargo.
Ia mengakui secara teknik tim tamu bermain sangat bagus walau timnya juga sudah mengeluarkan seluruh kemampuan. Dua gol yang bersarang ke jala Semen Padang menurutnya bisa menjadi parameter bahwa timnya masih normal. “Hanya saja lawan jauh lebih bagus,” tambah Paulo.
Semen Padang memang sesuai yang dikatakan Camargo. Kombinasi serangan yang dibangun Elie Aiboy, Esteban Viscara, Junior Wilson dan Ferdinand Sinaga membuat pertahanan Persibo kalang kabut. Kecepatan pemain ini menjadi problem besar bagi tiga bek tuan rumah, Lexe Anderson, Aang Suparman dan Hari Syaputra.
Ditariknya Hari Saputra di jeda pertandingan dan diganti Sigit Miko sekilas membuktikan kesalahan Camargo dalam menurunkan starter. Tak lama berselang, tepatnya menit 57, Syahroni yang tak memberikan kontribusi berarti juga diganti Wahyu Teguh. Namun perubahan itu sudah terlambat karena lawan keburu berlari kencang.
Dengan hasil tersebut Semen Padang sementara mengoleksi 21 poin dan mengangkangi Persibo yang melorot ke urutan kedua dengan 20 poin. Sedangkan bagi kubu Semen Padang, permainan di Bantul disebut Pelatih Nil Maizar sebagai salah satu penampilan terbaik timnya.
Untuk pertama kalinya musim ini tim berjuluk Kabau Sirah mampu memetik kemenangan mutlak di luar kandang. “Kemenangan ini penting sekali. Selain bisa ke puncak klasemen, juga membawa pengaruh positif pada pemain saat bermain di luar kandang,” sebut Nil Maizar.
Pada pertandingan di putaran pertama silam, Semen Padang dipaksa frustrasi saat menjamu Persibo di Stadion Agus Salim, Padang. Pertandingan awal IPL 2011-2012 itu pun hanya berakhir imbang 0-0
Berstatus tim tuan rumah menjamu Semen Padang, secara mengejutkan ketangguhan Persibo sirna dengan kekalahan 2-4. Kekalahan ini menjadi sejarah tim asal Kota Ledre dalam perjalanan di Indonesian Premier League (IPL). Selain kekalahan kandang pertama, ini juga pertama kalinya kalah dengan empat gol.
Sebelumnya, Persibo maksimal hanya kemasukan dua gol dan itu pun terjadi di luar kandang. Semen Padang terbukti sangat cerdik memanfaatkan dipindahnya venue pertandingan ke Bantul dengan menceploskan empat gol melalui Edward Junior Wilson (3 dan 90), serta Ferdinand Sinaga (15 dan 37).
Persibo hanya mampu menciptakan dua gol via Gustavo Ortiz (13) dan Jairon Feliciano (34). Realita menyesakkan bagi Jairon Feliciano, karena walau akhirnya mampu membayar kritikan dengan sebuah gol, namun harus menyaksikan timnya diruntuhkan dari pimpinan klasemen.
Komposisi pemain yang diturunkan Paulo Camargo tampaknya sedikit janggal. Ia terkesan bereksperimen dengan memunculkan dua pemain yang sebelumnya jarang masuk tim inti, yakni Hari Syaputra (bek) dan Syahroni (striker). Padahal di bangku cadangan masih ada Sigit Miko dan Wahyu Teguh yang lebih berpengalaman.
Absennya Mekan Nasirov dan Nur Iskandar disebut sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kinerja tim. “Ada beberapa pemain yang tak bisa diturunkan dan itu berpengaruh pada tim. Lokasi pertandingan juga tidak menguntungkan karena supporter tak bisa mendukung langsung,” cetus Pelatih Persibo Paulo Camargo.
Ia mengakui secara teknik tim tamu bermain sangat bagus walau timnya juga sudah mengeluarkan seluruh kemampuan. Dua gol yang bersarang ke jala Semen Padang menurutnya bisa menjadi parameter bahwa timnya masih normal. “Hanya saja lawan jauh lebih bagus,” tambah Paulo.
Semen Padang memang sesuai yang dikatakan Camargo. Kombinasi serangan yang dibangun Elie Aiboy, Esteban Viscara, Junior Wilson dan Ferdinand Sinaga membuat pertahanan Persibo kalang kabut. Kecepatan pemain ini menjadi problem besar bagi tiga bek tuan rumah, Lexe Anderson, Aang Suparman dan Hari Syaputra.
Ditariknya Hari Saputra di jeda pertandingan dan diganti Sigit Miko sekilas membuktikan kesalahan Camargo dalam menurunkan starter. Tak lama berselang, tepatnya menit 57, Syahroni yang tak memberikan kontribusi berarti juga diganti Wahyu Teguh. Namun perubahan itu sudah terlambat karena lawan keburu berlari kencang.
Dengan hasil tersebut Semen Padang sementara mengoleksi 21 poin dan mengangkangi Persibo yang melorot ke urutan kedua dengan 20 poin. Sedangkan bagi kubu Semen Padang, permainan di Bantul disebut Pelatih Nil Maizar sebagai salah satu penampilan terbaik timnya.
Untuk pertama kalinya musim ini tim berjuluk Kabau Sirah mampu memetik kemenangan mutlak di luar kandang. “Kemenangan ini penting sekali. Selain bisa ke puncak klasemen, juga membawa pengaruh positif pada pemain saat bermain di luar kandang,” sebut Nil Maizar.
Pada pertandingan di putaran pertama silam, Semen Padang dipaksa frustrasi saat menjamu Persibo di Stadion Agus Salim, Padang. Pertandingan awal IPL 2011-2012 itu pun hanya berakhir imbang 0-0
Jangan Lupa Di Like Ya Gan



0 comments:
Post a Comment