
Lintasgoal.com-LONDON – Berdasarkan apa yang dialami Gary Cahill beberapa bulan belakangan, membuahkan pemikiran pragmatis, yakni akan sia-sia saja memperagakan permainan indah, jika hasil akhir tak menjadi pelengkap.
Ya, bek tim nasional Inggris itu berkaca dari pengalamannya di Liga Champions bersama Chelsea. Memang timnya bermain defensif dan tak sedap dipandang ketika sukses menaklukkan juara bertahan Barcelona, dan menabalkan trofi Champions dengan mengandaskan Bayern Munich.
Cahill ingin The Three Lions menapak tilas ikhtiar The Blues itu di Euro mendatang. Terlebih, sama sekali Inggris belum mampu membawa pulang trofi Henry Delaunay ke ranah Britania.
Jadi, Cahill lebih memilih Inggris bermain sepakbola pragmatis ketimbang sepakbola indah, tapi hasil akhir bisa mengharumkan nama besar Inggris. Bermain keras dan bertahan demi kemenangan, dianggap lebih vital dari pada main impresif dan mengundang decak kagum banyak pihak.
“Di turnamen semacam ini (Euro), kadang anda akan bermain sepakbola indah dan juga lain waktu anda memenangkannya dengan memasang tembok tebal di belakang,” papar Cahill, seperti dinukil Sporting Life, kamis (31/5/2012).
“Tapi segalanya adalah tentang hasil akhir. Memang menyenangkan bisa menang dengan bermain indah, tapi dari yang saya pelajari enam bulan belakangan, segalanya hanya soal hasil yang diinginkan,” lanjut bek kelahiran Sheffield, 26 tahun silam tersebut.
“Jika Inggris bisa seperti itu musim panas ini, pastinya akan fantastis. Kami patut percaya diri, karena kami punya skuad yang berkualitas dengan pemain-pemain yang luar biasa,” tuntas Cahill.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
0 comments:
Post a Comment