Fabio Capello pertama kali menyaksikan striker 23 tahun itu beraksi bersama Newcastle di level Championship. Ketika The Magpies kembali ke panggung Premier League, Capello pun langsung memanggil Carroll, dan memujinya sebagai ujung tombak yang selama ini dicarinya.
Pengganti Capello, Roy Hodgson mengambil pendekatan yang lebih pragmatis. Dengan terang-terangan ia menyebut ingin pemain nomor 9 itu jadi ujung tombak di belakang gelandang dan bek yang disiplin menjalankan tugasnya. "Yang diinginkan Hodgson sederhana. Dia ingin ada striker tinggi besar, dan produktif di depan gawang lawan. Karena itulah dia memilih aku," kata Carroll.
Selain itu, opsi lini depan tim Inggris memang terbatas terutama di partai-partai awal. Absennya Wayne Rooney di dua laga pembuka, serta masih cederanya Danny Welbeck, mau tak mau membuat Hodgson menoleh pada Carroll.
Dalam uji coba melawan Norwegia, Hodgson memainkan Carroll full 90 menit. Ia tampil bagus dalam pertandingan yang berkesudahan 1-0 untuk Inggris tersebut. Hodgson memuji kiprah Carroll, dan juga Ashley Young yang mencetak gol menit kesembilan. "Young dan Carroll membuktikan jika mereka mampu dan saya rasa mereka berdua bermain sangat bagus."
Hodgson sendiri sepertinya memang tak punya banyak waktu untuk bereksperimen lagi. Karenanya, ia tetap mempertahankan skuad Inggris saat dibawah asuhan Fabio Capello yang berjaya di kualifikasi lalu.
Inggris memulai perjalanan di kualifikasi dengan menggebuk Bulgaria 4-0 lewat hattrick Jermain Defoe. Dua pertandingan berlalu, Inggris merajai Grup G. Akan tetapi harapan Inggris untuk segera memastikan satu tiket ke putaran final menemui jalan terjal setelah menuai dua hasil mengecewakan saat ditahan imbang di kandang Montenegro, dan Swiss.
Kendati demikian, pasukan Fabio Capello perlahan bangkit dengan kembali menghajar Bulgaria dan menang tipis atas Wales. Dua hasil positif itu praktis sudah cukup mengantar the Three Lions mengunci satu tempat di Polandia-Ukraina.
Namun di laga pamungkas kontra Montenegro terjadi insiden yang sangat merugikan Inggris, yakni kartu merah Wayne Rooney. Pada laga itu, Inggris sudah sempat memimpin dua gol sebelum dikejar oleh Montenegro untuk memaksakan hasil seri 2-2. Akibat kartu merah itu, Rooney terpaksa harus absen di dua laga penyisihan grup Piala Eropa.
Dalam kondisi normal, Hodgson yang pernah menukangi West Brom, Liverpool, dan Fulham ini bakal mengusung formasi 4-4-2. Namun, di dua laga awal nanti, absennya Rooney membuat ia harus mengubah formasi dengan hanya menempatkan satu striker di depan.
Uji coba melawan Norwegia, sepertinya menjadi bayangan formasi yang bakal Hodgson usung di Piala Eropa mendatang. Ia mematenkan formasi 4-2-3-1 dengan Arron Lennon, Steven Gerrard, dan Ashley Young berada di belakang lone ranger, Andy Carroll.
Di lini gelandang bertahan, bercokol Frank Lampard, dan Gareth Barry. Namun jika kondisi Barry mengkhawatirkan karena cedera, pilihan sepertinya bakal jatuh pada gelandang Everton, Phil Jagielka, atau gelandang Man United, Phil Jones.
Lini belakang menjadi salah satu kekuatan skuad Hodgson. Dengan Joe Hart di bawah mistar, kuartet Glen Johnson, John Terry, Joleon Lescott, dan Ashley Cole menjadi barisan bek yang sangat diimpikan setiap pelatih.
Selama kompetisi empat tahunan Eropa ini digelar, The Three Lions belum pernah sekalipun meraih gelar juara. Pada Euro 2008, Inggris bahkan tak lolos kualifikasi sehingga berujung pemecatan pelatih Steve McClaren.
Apakah Euro 2012 ini akan memperpanjang kemarau gelar Inggris? Sebelum berpikir terlalu jauh, Hodgson sepertinya harus fokus terlebih dulu untuk meloloskan skuadnya dari jeratan penyisihan grup D yang dihuni rival berat, Prancis, Swedia, dan tuan rumah Ukraina
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
0 comments:
Post a Comment